Cukup menggelitik sekaligus menyiratkan perenungan yang mendalam setelah menelaah buku karya Jaya suprana yang
berjudul “ALASANOLOGI” Kata ALASAN yang
bisa berarti sangat luas,kompleks dan
bisa berkonotasi fleksibel cukup menjadi
banyak alasan kanapa saya menulis tulisan ini,apa alasan nya? karena saya
membeli bukunya,apa alasan membeli buku nya? karena saya ingin tau pola pikir
jaya suprana mengambil tema alasan,kenapa ingin tau?? bla bla bla dst dst dst....!!
yaaaa betul yg namanya “Alasan” tak pernah berujung selalu ada alasan di balik
alasan.
Bila kita merunut alasan sebagai mana kita melihat dan
merenungi setiap aspek kehidupan,akan ada banyak alasan kenapa dan bagaimana
kehidupan bisa tercipta secara harmonis di bumi kita tercinta bahkan di alam
semesta? jawabannya sederhana “karena ada alasannya!” Rasa ingin tau selalu
menjadi alasan pendorong akan apa yg di
sebut evolusi sebagai mana alasan itu
berevolusi dari waktu ke waktu.
Rasa keingintauan setiap makhluk menjadi cara untuk bertahan
hidup untuk menjadi sempurna,seperti manusia yang selalu meng klaim bahwa dirinya makhluk paling sempurna diantara
makhluk hidup lain nya yang secara tdak langsung justru upaya untuk menutupi ketidaksempurnaan nya tersebut,Alasan
adalah cara setiap makhluk hidup agar beralasan untuk berkembang dalam seleksi
alam yang rumit dan kompleks.
Bisa di simpulkan bahwa manusia akan selalu mencari alasan
untuk menjadi sempurna baik secara kecakapan fisik,pemikiran maupun spiritual
dan akan terus mencari tau apa alasan mereka hidup dan bernafas di bumi dan
akan terus mencari tau apa alasan alam semesta tercipta ,yg sebenarnya jawaban
dari alasan itu sudah ada miliyaran tahun yang lalu sebelum bahkan kehidupan
masih menjadi bibit,hanya saja di butuhkan waktu untuk meyelami
alasan menjadi sebuah pembenaran dan wajar lah alasan akan terus
berkembang dan berevolusi untuk menemukan ujung pangkalnya.
yup begitulah sistem alasan bekerja dan bertransformasi
karena alasan akan selalu menjadi koma yg
akan terus mencari titik.
Selamat berfikir
Rasional
Andriana Ari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar